Sistem transmisi AGS (Auto Gear Shift)
merupakan “mainan baru” di segmen Low Cost & Green Car (LCGC).
Teknologi ini diperkenalkan pertama kali oleh Suzuki lewat varian
barunya Suzuki Karimun Wagon R AGS. Apa itu AGS? Merupakan sistem
transmisi yang menggabungkan dua tipe transmisi, baik manual dan matic
yang dibenamkan di dalam mesin mobil ini. Tak heran jika Suzuki Karimun
Wagon R AGS pun mengusung tagline ‘Bisa Matic, Bisa Manual’.
Dengan mengaplikasikan sistem transmisi
pada kendaraan ini, Suzuki mengklaim dalam mengendarai Karimun Wagon R
AGS akan menjadi lebih mudah dan praktis sehingga meningkatkan
kenyamanan berkendara bagi penggunanya, terutama dalam menghadapi
kemacetan lalu lintas di perkotaan. Transmisi ini dikatakan juga mampu
memberikan perpindahan gigi dalam waktu yang optimal untuk memberikan
kenyamanan berkendara layaknya transmisi otomatis dan lebih hemat bahan
bakar layaknya transmisi manual.
1. Prinsip Kerja Sistem AGS
Hal pertama, coba sejenak lakukan
adaptasi dengan mengontrol tuas transmisinya. AGS secara umum memiliki
prinsip kerja layaknya transmisi otomatis pada umumnya. Namun secara
fisik jika melongok ke batang persneling, Anda tidak akan menemukan
huruf P atau gear untuk kondisi parkir yang umumnya berada di posisi
paling atas jalur perpindahan transmisi.
Secara teknis, bisa dijelaskan bahwa
sejatinya ini adalah transmisi manual konvensional dengan beberapa
modifikasi. Berupa beberapa tambahan seperti modul perpindahan gigi
elektrik dan pedal kopling yang digantikan oleh kopling hidrolik.
Kemudian bekerja dengan mengintegrasikan sistem akuator hidrolik persisi
yang dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU) dan Transmission
Control Modul (TCM).
Kolaborasi ini selanjutnya yang mengatur
kerja dari masing-masing bagian yakni kopling, perseling gigi dan
mesin. Dan “cring”, terciptalah transmisi manual namun tanpa pedal
kopling untuk Anda.
- Ingat Selalu Pedal Rem
Begitu Anda berada dibalik kemudi
Karimun Wagon R AGS dan ingin menghidupkan mesin, perhatikan terlebih
dahulu posisi tuas persneling, pastikan berada di posisi N. Jika tidak,
Anda sama sekali tidak akan bisa menghidupkan mesin. Bagi yang terbiasa
menggunakan transmisi otomatis mungkin hal ini juga Anda alami.
Atau, mesin bisa juga hidup dalam
kondisi pedal tidak netral namun Anda harus menginjak pedal rem terlebih
dahulu. Jadi pada posisi gear R/D/M, sejatinya mesin bisa hidup jika
Anda juga menginjak pedal rem.
Pedal rem, yang fungsinya sebagai safety atau pengaman, juga harus Anda ijak saat ingin melakukan perpindahan gigi.
Coba simak contoh berikut ini.
Saat berhenti cukup lama seperti parkir
atau pada saat di lampu merah, sebaiknya Anda memposisikan tuas
persneling pada posisi N dan menarik rem tangan. Ketika hendak berjalan,
Anda harus memindahkan tuas dari N ke posisi D atau M dengan terlebih
dahulu menekan pedal rem.
Jika tidak, warning buzzer akan berbunyi
ditambah dengan menyalanya indikator bergambar sepatu sedang meninjak
pedal berwana kuning, dan gigi tidak mau berpindah. Pada kondisi ini tak
perlu panik. Cukup ulangi apa yang sudah Anda lakukan, dengan
memindahkan tuas persneling pada posisi netral. Kemudian injak pedal rem
dan pindahkan posisi persneling sesuai dengan keinginan Anda., D atau
M.
- Posisi Matic atau Manual
Karena memiliki dua opsi mungkin membuat
Anda sedikit bingung, pakai matic apa manual? Pada saat berkendara di
tengah kota, terlebih menghadapi jalan yang macet baiknya gunakan posisi
D. Yup, dengan menggunakan posisi D tentunya memberi banyak keuntungan
bagi Anda pada kondisi demikian. Anda dapat mengemudi dengan lebih
santai tanpa harus memikirkan untuk memindahkan gigi sewaktu-waktu hanya
karena terjadi perubahan kondisi jalan di depan. Respons akselerasinya
terasa cukup baik. Dengan menginjak pedal gas sedikit lebih dalam, Anda
dapat meningkatkan kecepatan secara spontan maupun saat melakukan over
taking saat menyalip kendaraan di depan.
Jika Anda ingin melakukan pengendaraan
ekonomis, pastikan laju kendaraan pada rentang kecepatan 60 – 80 km/jam.
Dan jaga rpm pada posisi maksimal di 2.500 rpm. Namun ada satu catatan
saat Anda mengendarai Karimun Wagon R AGS pada kondisi ini. Transmisi
kadang agak sedikit hunting dalam melakukan perpindahan gigi. Pada
posisi tersebut sepertinya ECU dan ECM terus berusaha mencari komposisi
gigi terbaik, menyesuaikan dengan putaran mesin.
Dalam kondisi ini kadang transmisi
otomatis tidak pas menempatkan posisi gigi karena seperti tidak mau
turun gigi saat berakselerasi dari kecepatan rendah. Kendaraan akan
sedikit tersendat atau kadang seperti kurang tenaga.
Ada 2 hal yang bisa Anda lakukan untuk
mengatasinya, pertama adalah mengurangi keceapatan dengan menginjak
pedal rem apalagi pas jika di depan jalan terlihat padat. Atau anda bisa
menambahkan sedikit kecepatan jika jalan lengang dan selanjutnya
kondisi komposisi transmisi akan berjalan normal.
Sementara pada pengoperasian transmisi
manual, menurut kami lebih efektif jika digunakan saat Anda membutuhkan
akselerasi spontan. Seperti jika hendak menaklukan jalan-jalan luar kota
dengan ragam kondisi seperti menanjak atau menurun.
Dengan moda M, perpindahan bisa
dilakukan secara spontan sesuai dengan keinginan Anda layaknya mobil
bertransmisi manual. Pada point ini Anda bisa mendapatkan momentum
putaran mesin sehingga limpahan tenaga terus terjaga sewaktu dibutuhkan
untuk melesat lebih cepat.
mau beli mobil suzuki di cianjur dan sekitarnya???
PERSYARATAN KREDIT :
- FOTOCOPY KTP SUAMI ISTRI
- FOTOCOPY KK
- FOTOCOPY SPPT/AJB
- BUKU TABUNGAN
- SKU (WIRAUSAHA)
- DATA KEUANGAN (BON PENJUALAN)
- SK (KARYAWAN)
- SLIP GAJI (KARYAWAN)
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI :
ARIEF ROBY
085723082003
087870474577
PIN BB 2A212100
0 Response to " Cara Asyik & Irit Pakai Transmisi AGS "
Post a Comment